Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ngomongin Aib Orang, Lupa Aib Sendiri

Ngomongin orang lain memang suatu hal yang menyenangkan. Buktinya hal ini selalu menjadi konsumsi wajib kalo orang (termasuk saya) berkumpul dengan teman, keluarga, dan yang lain. Tidak cuma di dunia nyata saja, tapi ghibah juga sekarang sudah menjadi tren di dunia maya.

Saking menyenangkannya kita (termasuk saya) ghibahin orang, sampai lupa kalo dibelakang ada orang yang ghibahin saya sendiri, dan yang ghibahin saya juga ada yg ghibahin, begitu seterusnya. Semacam lingkaran setan gitulah.

Saking enaknya ghibah, kita (termasuk saya) lupa kalo kita (termasuk saya) sebenarnya tidak jauh lebih baik dari orang yang dighibahin. Logikanya, kalo kita tidak lebih baik, kenapa harus ngomogin keburukan orang?

 "Tahukah kalian apa itu ghibah? Para sahabat menjawab: Allah dan Rasulnya yang lebih tahu. Kemudian Nabi Muhammad Saw. bersabda: ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci. Ada yang bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakan itu betul-betul terjadi pada dirinya? Nabi Muhammad Saw. menjawab: jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan itu tidak betul, berarti kalian telah memfitnah (mengucapkan suatu kedustaan)". HR. Muslim


Posting Komentar untuk "Ngomongin Aib Orang, Lupa Aib Sendiri"